Kaltim Terapkan Teknologi Pengawasan Canggih untuk Melindungi Ekosistem Laut

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat upaya perlindungan ekosistem laut dengan memanfaatkan teknologi pengawasan modern. Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim, berbagai inovasi digital diterapkan untuk menekan praktik penangkapan ikan ilegal sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya laut.

Langkah strategis ini diwujudkan melalui program Strategi Pengawasan Intensif Kelautan dan Perikanan (Strategi Pintar) yang mulai diimplementasikan secara resmi. Program tersebut menjadi jawaban atas tantangan pengawasan wilayah laut yang luas, kompleks, dan rawan pelanggaran, terutama di kawasan perairan strategis Kalimantan Timur.

Strategi Pintar: Inovasi Pengawasan Laut Terpadu

Fokus pada Wilayah Perairan Rawan Pelanggaran

Program Strategi Pintar dirancang untuk meningkatkan efektivitas pengawasan laut di sejumlah wilayah prioritas. Fokus pengawasan mencakup perairan Kabupaten Berau, Paser, Kutai Kartanegara, hingga Kota Bontang yang selama ini dikenal sebagai kawasan dengan aktivitas perikanan cukup padat.

Kepala DKP Kaltim, Irhan Hukmaidy, menyatakan bahwa penerapan strategi ini menjadi langkah penting dalam mengatasi keterbatasan sumber daya pengawasan konvensional. Dengan teknologi modern, pengawasan laut kini dapat dilakukan secara real-time dan lebih akurat.

Menurutnya, penguatan sistem pengawasan tidak hanya bertujuan menindak pelanggaran, tetapi juga membangun tata kelola perikanan yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi nelayan lokal.

Pemanfaatan Teknologi Radar Marine Monitor (M2)

Deteksi Kapal Mencurigakan Secara Real-Time

Salah satu teknologi utama yang digunakan dalam Strategi Pintar adalah Marine Monitor (M2), sistem radar canggih yang mampu memantau pergerakan kapal di laut secara langsung. Teknologi ini diperoleh DKP Kaltim melalui kerja sama dengan Global Conservation San Francisco yang difasilitasi Yayasan Laut Biru Derawan.

Radar M2 kini telah dioperasikan di wilayah Tanjung Batu, Kepulauan Derawan. Sistem ini mampu mendeteksi kapal yang beroperasi tanpa izin atau menggunakan alat tangkap terlarang, bahkan pada kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

Dalam tahap awal operasionalnya, teknologi ini terbukti efektif. Sejumlah kapal yang diduga menggunakan pukat tunda ilegal berhasil teridentifikasi di zona larangan penangkapan, sehingga memudahkan petugas untuk melakukan penindakan.

Perlindungan Kawasan Konservasi Berkelas Dunia

Menjaga Kepulauan Derawan sebagai Warisan Ekosistem Global

Perhatian khusus diberikan pada kawasan Kepulauan Derawan yang dikenal sebagai bagian dari Coral Triangle, kawasan dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Wilayah ini juga diakui sebagai warisan alam yang memiliki nilai penting bagi ekosistem global.

Teknologi pengawasan modern menjadi benteng utama dalam menjaga kelestarian terumbu karang, padang lamun, serta habitat biota laut yang rentan terhadap aktivitas destructive fishing. Dengan sistem radar yang terus aktif, potensi kerusakan ekosistem dapat dicegah sejak dini.

Upaya ini sejalan dengan komitmen Kalimantan Timur dalam mendukung agenda konservasi laut nasional dan internasional.

Kolaborasi Lintas Sektor Perkuat Penegakan Hukum

Sinergi DKP, TNI AL, dan Polairud

Keberhasilan program Strategi Pintar tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor. DKP Kaltim bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut dan Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) dalam menindak pelanggaran hukum di laut.

Sinergi ini memungkinkan respons cepat terhadap laporan pelanggaran yang terdeteksi oleh radar. Dengan dukungan aparat penegak hukum, tindakan illegal fishing maupun penggunaan alat tangkap merusak dapat ditangani secara tegas dan terukur.

Kolaborasi ini juga memperkuat rasa aman bagi nelayan tradisional yang menggantungkan hidupnya pada laut secara berkelanjutan.

Dampak Positif bagi Ekonomi dan Kesejahteraan Nelayan

Menjaga Potensi Laut Bernilai Triliunan Rupiah

Laut Kalimantan Timur menyimpan potensi ekonomi yang sangat besar, mulai dari sektor perikanan tangkap, pariwisata bahari, hingga ekosistem pendukung kehidupan pesisir. Praktik penangkapan ilegal selama ini menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan potensi tersebut.

Dengan pengawasan berbasis teknologi, pemerintah daerah optimistis mampu menyelamatkan potensi ekonomi laut bernilai triliunan rupiah. Selain itu, hasil tangkapan nelayan diharapkan meningkat secara berkelanjutan karena ekosistem laut tetap terjaga.

Irhan menegaskan bahwa tujuan utama dari penerapan teknologi ini adalah menciptakan keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Komitmen Jangka Panjang untuk Generasi Mendatang

Penerapan teknologi pengawasan laut canggih menjadi bukti keseriusan Kalimantan Timur dalam menjaga sumber daya kelautan. Langkah ini bukan hanya untuk kepentingan jangka pendek, tetapi juga investasi bagi generasi mendatang agar tetap dapat menikmati kekayaan laut yang lestari.

Dengan laut yang terjaga, nelayan dapat melaut dengan aman, hasil tangkapan tetap stabil, dan ekosistem tetap seimbang. Transformasi pengawasan berbasis teknologi diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam pengelolaan kelautan yang modern dan berkelanjutan.

 

Sumber: news.republika.co.id

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *