Chagall — seniman elektronik asal Belanda dengan akar Indonesia — mempersembahkan karya multisensor “Unlocked” di Jakarta yang mengeksplorasi hubungan antara teknologi, budaya, dan emosi. Pertunjukan ini memadukan unsur futuristik seperti gerakan sensorik dan rangkaian LED interaktif, namun tetap terasa hangat, personal, dan menyentuh akar emosional penonton.
1. Instalasi BABY Berbahan Bambu: Teknologi Hidup dalam Sentuhan Lokal
Untuk konser di Jakarta, Chagall memperkenalkan Bamboo BABY , varian baru dari instalasi cahaya dinamis berbentuk lengkungan LED. Berbeda dari struktur logam versi Eropa, instalasi ini dibuat dari bambu lokal — menciptakan harmoni teknologi canggih dan material tradisional Indonesia .
Chagall menyebut BABY bukan sekadar alat, tetapi sesosok “dia” yang memiliki nyawa dan kepribadian. Bagi sang seniman, kehadiran instalasi ini di negeri asal neneknya menambah kedalaman emosional dan rasa personal dalam pementasan.
2. MiMU Gloves: Sentuhan Gerak sebagai Alat Musik
Chagall menggunakan MiMU Gloves , sarung tangan sensorik yang memungkinkan ia mengontrol suara dan efek visual dengan gerakan tubuh. Teknologi ini menggantikan peralatan tradisional seperti tombol atau fader, memberikan kebebasan ekspresi yang lebih organik .
Keluwesan gerakan tubuh berpadu responsif dengan cahaya dan audio, menciptakan dialog interaktif antara seniman dan instalasi— bahkan muncul momen di mana BABY bereaksi dengan cara yang tidak terduga, proyek ini seolah-olah memiliki keinginan sendiri.
3. Memelihara Keintiman Antara Ilusi Teknologi dan Emosi Manusia
Meski penuh teknologi, Chagall memilih agar unsur manusia tetap menjadi pusat pertunjukan. Ia menyorot kenyamanan ruang dan tubuhnya, mempertegas bahwa teknologi hadir untuk memperkaya, bukan menggantikan rasa manusiawi .
Tata cahaya dan visual dibuat untuk memperkuat narasi emosional. Momen seperti sayap kupu-kupu di lagu “Rich Line” menyimbolkan kebebasan dan transformasi diri, seperti “Disneyland kecil” yang inspiratif bagi Chagall sendiri.
4. Unlocked: Sebuah Ekspresi dari Perjalanan Pribadi
Album dan pertunjukan Unlocked lahir dari refleksi Chagall selama pandemi. Ia mengungkapkan perjalanan menerima sisi diri yang tersembunyi—menghadirkan BAYI sebagai reflektor emosional dan simbol pertumbuhan diri .
Di panggung atas, ia menghadapi bagian terdalam dirinya — tarian antara kesadaran dan keraguan, antara kendali dan respons otomatis—yang secara indrawi dipantulkan oleh instalasi interaktif dan muziknya.
5. Multidisiplin dan Komitmen untuk Membuka Ruang Inklusif
Chagall mengusung pendekatan multidisiplin—menggabungkan musik elektronik, coding, gerakan gerak, dan seni visual. Selain itu, ia aktif dalam mempromosikan keikutsertaan perempuan dalam teknologi dan seni digital melalui yayasan yang ia dirikan, memperluas dampak artistiknya pada komunitas .
Penutup
Chagall berhasil menggabungkan seni, teknologi, dan akar budaya dalam pementasan yang tidak hanya canggih tetapi juga sangat pribadi. Unlocked dan BABY menghadirkan pengalaman multisensor yang lebih dari sekadar hiburan—mereka membuka dialog mengenai tubuh, memori, teknologi, dan penerimaan diri dalam ruang artistik yang dekat dengan hati.
Sumber: kompas


