Pendahuluan: Si Pahit yang Penuh Khasiat
Pare atau peria sering kali dijauhi karena rasanya yang pahit. Banyak orang memilih untuk tidak memasukkannya dalam menu harian karena menganggapnya tidak lezat. Namun di balik rasa getir tersebut, pare menyimpan segudang manfaat yang luar biasa untuk kesehatan tubuh.
Sayuran dengan nama latin Momordica charantia ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Asia, terutama di India, Tiongkok, dan Indonesia. Berbagai penelitian modern pun mulai membuktikan bahwa pare memang memiliki kandungan aktif yang menyehatkan dan berpotensi mencegah berbagai penyakit kronis.
Kandungan Nutrisi dan Senyawa Aktif dalam Pare
Meski sederhana, pare memiliki profil gizi yang mengesankan. Dalam 100 gram pare segar, terkandung berbagai nutrisi penting seperti:
- Vitamin C: membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
- Vitamin A: berperan dalam menjaga kesehatan mata.
- Zat besi dan kalium: membantu produksi sel darah merah dan menyeimbangkan tekanan darah.
- Serat tinggi: mendukung sistem pencernaan.
- Antioksidan alami: seperti flavonoid dan polifenol yang melawan radikal bebas.
Selain itu, pare juga mengandung senyawa aktif seperti charantin, polipeptida-p, dan vicine yang berperan besar dalam menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan metabolisme tubuh.
Pare dan Manfaatnya untuk Mengontrol Gula Darah
Salah satu manfaat paling dikenal dari pare adalah kemampuannya dalam membantu mengatur kadar gula darah. Menurut laman Alodokter.com, senyawa charantin dan polipeptida-p bekerja menyerupai hormon insulin yang berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes tipe 2 yang rutin mengonsumsi ekstrak pare dapat mengalami penurunan kadar gula darah secara signifikan. Karena itu, pare sering direkomendasikan sebagai bagian dari pola makan sehat bagi penderita diabetes.
Namun, perlu diingat bahwa pare bukan pengganti obat medis. Konsumsi pare sebaiknya tetap disesuaikan dengan saran dokter, terutama bagi pasien yang sedang menjalani terapi insulin.
Sumber Antioksidan untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Pare juga dikenal sebagai sumber antioksidan alami yang kuat. Kandungan vitamin C-nya membantu meningkatkan sistem imun dan melindungi tubuh dari serangan infeksi. Selain itu, senyawa anti-inflamasi di dalamnya membantu mengurangi peradangan serta mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.
Antioksidan dalam pare juga memiliki efek anti-penuaan, menjaga kesehatan kulit, serta membantu proses detoksifikasi tubuh. Mengonsumsi pare secara teratur diyakini dapat membuat tubuh terasa lebih bugar dan segar.
Membantu Melancarkan Pencernaan dan Detoksifikasi Tubuh
Selain berfungsi sebagai pengendali gula darah, pare juga efektif dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Kandungan serat tinggi di dalamnya membantu mengatasi sembelit dan memperlancar buang air besar. Pare juga mendukung keseimbangan bakteri baik dalam usus sehingga mencegah gangguan pencernaan seperti kembung dan asam lambung.
Di sisi lain, pare memiliki sifat detoksifikasi alami yang membantu membersihkan racun dari dalam tubuh. Proses detoks ini berperan penting untuk menjaga fungsi hati dan ginjal agar tetap optimal.
Potensi Pare dalam Mencegah Penyakit Kronis
Berbagai studi ilmiah mengindikasikan bahwa konsumsi pare secara rutin dapat memberikan efek pencegahan terhadap beberapa penyakit kronis, seperti:
- Kanker: Antioksidan dan senyawa bioaktif dalam pare membantu menghambat pertumbuhan sel kanker.
- Kolesterol tinggi: Pare membantu menurunkan kadar lemak jahat (LDL) dalam darah.
- Hipertensi: Kandungan kalium pada pare membantu menstabilkan tekanan darah.
- Obesitas: Pare membantu meningkatkan metabolisme lemak dan mempercepat pembakaran kalori.
Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut, hasil temuan tersebut memperkuat reputasi pare sebagai sayuran fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan jangka panjang.
Cara Mengolah Pare agar Tidak Terlalu Pahit
Rasa pahit memang menjadi alasan utama banyak orang enggan mengonsumsi pare. Namun, ada beberapa cara mudah untuk mengurangi rasa pahit tanpa menghilangkan khasiatnya:
- Rendam dengan garam: Iris pare, taburi garam, remas perlahan, lalu bilas dengan air bersih.
- Rendam dalam air garam hangat atau air kapur sirih selama 10–15 menit.
- Rebus sebentar sebelum dimasak dengan bumbu lain seperti sambal, tumisan, atau sayur bening.
Dengan cara ini, pare bisa lebih mudah diterima lidah tanpa mengurangi manfaat gizinya.
Tips Aman Mengonsumsi Pare
Meski pare sehat, tidak semua orang cocok mengonsumsinya dalam jumlah banyak. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Wanita hamil sebaiknya menghindari konsumsi berlebihan karena dapat memicu kontraksi rahim.
- Penderita gula darah rendah (hipoglikemia) harus berhati-hati karena pare bisa semakin menurunkan kadar gula.
- Sebaiknya tidak dikonsumsi mentah karena bisa menimbulkan gangguan pencernaan.
Konsumsi pare secara teratur dan seimbang adalah kunci untuk mendapatkan manfaat maksimal tanpa efek samping.
Kesimpulan: Jangan Takut dengan Rasa Pahitnya
Pare memang pahit, namun kepahitan itu menyimpan kebaikan besar bagi tubuh. Dari membantu mengontrol kadar gula darah, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga mendukung detoksifikasi alami—semuanya menjadikan pare sebagai sayuran super yang layak dikonsumsi secara rutin.
Dengan sedikit kreativitas dalam mengolahnya, pare bisa menjadi bagian lezat dari pola makan sehat. Jadi, jangan lagi ragu memasukkan pare ke dalam menu harian Anda untuk tubuh yang lebih kuat dan bugar.
Sumber; rri.co.id


